PT Bank Mega Tbk (MEGA) mengantongi keuntungan sepanjang 2021 sebesar Rp 4,01 triliun, naik 33,23 persen dari capaian tahun sebelumnya Rp 3,01 triliun. Direktur Utama Kostaman Thayib mengatakan, pertumbuhan laba tersebut diperoleh dari pendapatan bunga bersih yang naik sebesar 23,70 persen menjadi Rp 4,84 triliun dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,91 triliun. “Selain pendapatan bunga bersih, kenaikan laba Bank Mega juga disebabkan oleh kenaikan fee based income sebesar 7,55 persen menjadi Rp 3,14 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,92 triliun," kata Kostaman, Jumat (25/2/2022).
Menurutnya, pada tahun lalu Bank Mega mencatat pertumbuhan kredit sebesar 25,14 persen menjadi Rp 60,68 triliun dari Rp 48,59 triliun pada 2020, di mana pertumbuhan kredit tersebut jauh di atas pertumbuhan industri perbankan yang tercatat hanya mengalami pertumbuhan 5,21 persen (yoy). "Kredit korporasi merupakan segmen kredit dengan pertumbuhan terbesar, yaitu meningkat 52,36 persen menjadi Rp 39,93 triliun dari Rp 26,21 triliun pada tahun 2020. Pertumbuhan kredit ini juga diiringi dengan semakin membaiknya kualitas kredit Bank Mega," ujarnya "NPL gross juga membaik menjadi 1,12 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,39 persen. Sedangkan NPL nett menjadi 0,81 persen dari 2020 yang sebesar 1,07 persen," sambung Kostaman.
Untuk total aset perusahaan pada tahun lalu, mengalami pertumbuhan sebesar 18,43 persen menjadi Rp 132,88 triliun dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 112,20 triliun.