Breaking News

Strategi Sukses Membangun Bisnis Laundry yang Menguntungkan dengan Software untuk Laundry Ciri Khas Sate Padang yang Menggugah Selera - Indonesia Travel Kemudahan Penggunaan WhatsApp Business API untuk Bisnis Anda Utang Pemerintah Indonesia Apa yang Harus Anda Ketahui Mengoptimalkan Penjualan Melalui Media Sosial dengan Jasa Komen TikTok dan Jasa Like

0 Real Madrid atas Liverpool untuk menggondol Piala Liga Champions sebagian besar dapat dikaitkan dengan kepiawaian, Thibaut Courtois di bawah mistar Real Madrid. Meski Vinicius Junior mencetak gol yang menempatkan Real Madrid di papan atas untuk menang atas Liverpool 1 0 di final Liga Champions, tetapi malam itu benar benar milik Thibaut Courtois, yang performa apiknya memastikan kemenangan. Sebelumnya Karim Benzema meningkatkan harapan Real Madrid di babak pertama dengan tendangan yang kemudian dinyatakan offside, tetapi Vinicius menebusnya dengan satu satunya gol malam itu pada menit ke 60.

Gol itu memang sangat berarti bagi Real Madrid yang sempat di babak pertama mendapat tekanan dari pemain Liverpool. Namun, setidaknya gol tersebut tidak akan cukup jika bukan karena penampilan apik Thibaut Courtois, yang pantas dinobatkan sebagai Man of the Match di pertandinga final tersebut. Liverpool lebih banyak melakukan serangan di babak pertama namun kiper asal Belgia itu selalu mementahkan tembakan tajam dari striker Liverpool, Mohamed Salah.

Thibaut Courtois mencatat sembilan penyelamatan pada malam itu, yang tidak pernah dilakukan oleh kiper mana pun di final Liga Champions sejak musim 2003 04. Yang paling mengecewakan bagi The Reds adalah saat Thibaut Courtois memblok tendangan terarah Sadio Mane di babak pertama dan tendangan Mohamed Salas di babak kedua. Penampilan gemilang Thibaut Courtois di final Liga Champions tentu mengukuhkan reputasinya sebagai salah satu kiper terbaik dunia.

Thibaut Courtois bermain sebagai kiper di usia tujuh tahun. Dia mengembangkan keterampilan sepak bolanya di klub K.R.C. Genk, di mana dia berkontribusi pada kemenangan tim di Liga Pro Belgia. Pemain berusia 30 tahun itu bergabung dengan Chelsea pada 2011, tetapi dipinjamkan tak lama kemudian ke Atlético Madrid. Dia membuat kontribusi yang signifikan bagi tim dalam tiga musim bersama mereka, meraih trofi Ricardo Zamora sebagai penjaga gawang terbaik. Thibaut Courtois kembali bermain dengan Chelsea pada tahun 2014 tetapi akhirnya hengkang.

Thibaut Courtois kemudian mendapatkan kontrak $ 37,5 juta dengan Real Madrid pada tahun 2018, menjadikannya penjaga gawang dengan bayaran tertinggi di La Lisa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Share Article: